INI ALASAN KENAPA KAMU HARUS PILIH BEM


Layaknya sebuah negara, kehidupan di kampus juga tidak bisa dipisahkan dari aktivitas politik. Sebutlah Pemira Mahasiswa, rapat Senat, sampai diskusi bulanan dengan berbagai topik hangat yang sedang melanda negeri. Belum lagi rapat dengar pendapat yang sering memanas antara pihak kampus dan perwakilan mahasiswa.
Bicara soal politik kampus tentu tidak bisa dilepaskan dari BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang berperan sebagai jembatan penghubung antara tuntutan mahasiswa, pihak kampus, dan artikulasi aspirasi ke masyarakat. Karena tugasnya memang “menghubungkan” maka tak heran kalau anak BEM terkenal vokal.
Mereka yang setia jadi penunggu sekret BEM itu unik. Dianggap kelewat kritis, hobi demo, gak takut apapun selain Tuhan, sampai mendapat cap hampir-pasti-gak-bakal-cumlaude-karena-lulusnya-lama. Tapi benarkah seperti itu? Biarlah orang berkata apa, tapi disini admin mau tunjukan keanapa kamu beruntung memilih BEM.

1. Di kampus, anak BEM termasuk golongan mahasiswa yang eksis. Ada rasa bangga menjadi bagian dari BEM karena terkenal di kalangan mahasiswa, dosen, hingga para staf kampus


Sibuk jadi panitia dalam berbagai kegiatan kampus atau nongol di barisan paling depan ketika ada demo mahasiswa menjadikan mereka yang ikut BEM termasuk golongan mahasiswa eksis. Bahkan, saat di kelas pun mereka sering terlihat aktif menjawab atau mengajukan pertanyaan pada dosen.
banyak orang mengenalmu sebagai seorang aktivis yang vokal menyuarakan hak-hak rekan-rekannya. Sepak terjang dan pengalamanmu di organisasi menjadikanmu tak perlu lagi dipertanyakan.

2. Kamu yang aktif di BEM jelas punya intelektualitas tinggi.


Tergabung dalam BEM membuat dia terlatih untuk selalu berpikir kritis dan mampu memecahkan masalah. Tak perlu diragukan lagi, kemampuan berpikir dan nalarnya sudah pasti mumpuni. Dia terbiasa berpikir logis dan mengembangkan argumen berdasarkan fakta dan kepentingan organisasi. Kamu pun akan terbiasa melakoni hal-hal yang bisa menambah wawasan dan pengetahuan.

3. Para aktivis BEM dikenal supel dan mudah bergaul. Jejaringnya luas, dari berbagai kalangan pula.


Salah satu keuntungan dari aktif berorganisasi adalah mengasah kemampuan interaksi sosial. Bertemu teman dari berbagai jurusan, menjadikan dia yang ikut BEM punya karakter supel alias piawai dalam bergaul. Kegiatan yang melibatkan banyak orang dari berbagai kalangan pun menempanya hingga punya kelebihan yang satu ini.
Bersama anak BEM kamu akan dibawa “turun” dari menara gading yang selama ini menawarkan kenyamanan. Kamu memang tak harus langsung mengalami berbagai perjuangan khas aktivis jalanan. Tapi dari berbagi cerita dengan kawan-kawannya kamu akan tahu bahwa dunia lebih luas dari kamar kos, ruang kelas di kampus, dan semua keluhanmu.

4. Mitos anak BEM yang gak sytlish itu fiksi. Mereka jelas tidak buta pada apa yang sedang nge-hip di luar sana. Hanya saja mereka tahu ada yang lebih penting dari sekadar tampil gaya


Jaket almamater jadi salah satu seragam wajib ketika anak-anak BEM menggelar aksi. Sementara, saat sibuk mengurus perijinan, mereka pun akan berusaha tampil rapi lantaran harus bolak-balik ke kantor jurusan hingga rektorat kampus. Namun, tampil rapi bukan berarti terlihat nerdycupu, atau membosankan lho. Mereka bisa kok mengkombinasikan celana jeans dan PDH (Pakaian Dinas Harian) agar tetap terlihat “anak muda”.
Meski sibuk dengan berbagai agenda rapat dan fokus pada urusan organisasi, jangan dikira mereka “buta” dengan sekitarnya. Mereka pun tahu model baju atau tren fashion terbaru. Bedanya, mereka bukan anak muda biasa yang gampang terbawa tren. Anak-anak BEM adalah orang-orang kritis yang bisa membedakan mana tren yang pantas diikuti dan mana yang lebih baik diabaikan saja.

5. Kehidupan anak BEM dengan jadwalnya yang padat memang membuatmu harus bersabar. Tapi kamu harus tahu bahwa kita sedang berjuang untuk sesuatu yang lebih besar



Berbagai agenda rapat harus dihadiri, acara diskusi, hingga aksi solidaritas atau baksi sosial pun tak kalah menyita waktunya. Kadang, hubungan denganmu pun akan terabaikan, kalah dengan berbagai kesibukannya seputar organisasi.

6. Menjadi anak BEM tanpa sadar membuatmu ikut tumbuh sebagai orang yang mengedepankan logika. Mereka tak bisa terima jika teori tanpa alasan kuat di baliknya



Anak BEM sudah terdidik untuk berpikir kritis. Pada dasarnya, mereka adalah para pemikir yang tak suka berdiam diri melihat ketimpangan dan ketidakadilan yang terjadi di sekitarnya. Kebijakan kampus yang baru akan dianalisa dengan logikanya. Jika sekiranya tak sesuai, mereka pun akan merencakan aksi untuk menentang kebijakan tersebut. Apakah dengan cara turun ke jalan, menyampaikan protes lewat tulisan, atau diskusi – masing-masing akan dipikirkan masak-masak terlebih dahulu.
Kemampuan menganalisa dan merunut masalah dengan logika inilah yang pasti terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Saat berselisih denganmu misalnya, dia pun bisa menyelesaikannya dengan kepala dingin atau lewat jalan bicara. 

7. Walau jalan hidupnya berliku sebagai mahasiswa, ceritanya akan beda saat sudah memasuki dunia kerja. Jejaring antar anak BEM yang kuat membuat banyak kesempatan terbuka


Yup, jaringan koneksi yang luas jelas akan membawa banyak keuntungan. BEM Politeknik Negeri Lhokseumawe memiliki sebuah forum nasional yang bernama Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik Se-Indonesia (FKMPI). Dalam forum nasional tersebut kita bergabung dan mengenal satu sama lain dengan seluruh BEM  yang ada di Indonesia. dalam forum tersebut kita mengemukakan semua tentang pendapat kita untuk indonesia. dan kita juga membuat event nasional bahkan internasional. disana kita akan mendapatkan teman yang banyak. Sederhana saja, saat mencari pekerjaan misalnya. Bukan tak mungkin HRD yang dia temui saat sesi wawancara adalah temanmu di BEM. Kesempatan untuk memperoleh pekerjaan pun bisa jadi semakin terbuka.
Saat jadi pegawai di sebuah perusahaan baru, rekan-rekan kerja yang ditemui mungkin juga sesama anggota BEM ketika masih di FKMPI. Pernah senasib dan sama-sama jadi aktivis menjadikan mereka punya hubungan yang dekat. Proses adaptasi dengan pekerjaan baru pun akan terasa lebih mudah.

8. Kepanasan, tenggorokan kering karena orasi, sampai harus berkonfrontasi langsung dengan polisi sudah khatam ia alami. Tapi apapun tantangannya toh dia tak pernah lari


Ketika matahari berada tepat di atas kepala, kamu bisa melihat dia yang sedang berorasi. Satu tangannya memegang alat pengeras suara dan yang satu lagi dikepalkan ke udara. Teriakan-teriakan:

“Hidup mahasiswa Indonesia! Hidup Rakyat Indonesia!”

terdengar lantang terucap dari mulutnya. Bahkan bukan untuk dirinya sendiri, aksinya adalah untuk memperjuangkan hak dan keadilan bagi orang banyak. Dalam aksi tak jarang juga ia harus berhadapan langsung dengan polisi yang sudah lebih dulu memasang barikade. Walaupun ditekan mundur mereka tak bergeming — tetap ngotot meneriakkan yel-yel demi menyampaikan aspirasi.
Apa yang dilakukan jadi bukti bahwa dia punya karakter yang gigih dan pantang menyerah. Cuaca panas atau rasa malas pun tak menghalangi aksinya. Saat kelak sudah menikah dan ditimpa masalah, bisa diprediksi bahwa dia bukan karakter yang memilih lari.

9. Loyalitasnya pada organisasi menunjukkan bahwa dia punya komitmen tinggi. Apapun yang terjadi dia akan bertahan pada janji yang sudah dibuat sendiri


Bekerja dengan sesama pengurus BEM untuk mewujudkan sebuah acara adalah bukti bahwa mereka terlatih untuk bekerja dalam tim. Setiap divisi pun akan saling bantu demi terselenggaranya suatu event. Solidaritas antar pengurus BEM jelas tak perlu diragukan lagi. Kesediaan memenuhi berbagai agenda rapat dan begadang menyelesaikan surat-surat perijinan adalah bukti dedikasi dan loyalitas yang juga mereka miliki.
Loyalitas dan solidaritas tinggi mereka miliki lantaran punya komitmen pada organisasi yang diikuti. Sejak mendaftar sebagai anggota BEM dan ikut diklat, niat dan tekadnya sudah bulat. Segala tugas, kewajiban, dan konsekuensi di baliknya pun akan siap dilaksanakan.

10. Anak BEM Punya kepekaan tinggi terhadap urusan sosial membuatnya pusing setengah mati


Mereka yang terlibat dalam gerakan BEM memang pantas dapat predikat luar biasa. Bagaimana tidak, banyak hal akan jadi perhatian mereka. Mulai dari urusan kebijakan negara, kampus, hingga imbas yang dirasakan masyarakat atau warga kampusnya.
Rasa peduli ini pula yang semakin mengasah kepekaan mereka terhadap sekitarnya. Dia tak akan cuek saat ada teman yang kesulitan membayar biaya kuliah, pun tak apatis ketika PKL-PKL di sekitaran kampus digusur dengan tidak manusiawi.

11. Hidup lebih dari sekadar memenuhi kebutuhan pribadi. Ada prinsip dan keyakinan yang harus diperjuangkan. Ada hutang pada negeri yang harus dilunasi


Dia tahu, apa yang dipercaya atau diyakini haruslah diperjuangkan. Aksi-aksi yang selama ini dilakukan adalah bukti nyata dari perjuangannya. Ada prinsip yang harus diperjuangkan sampai hati. Ada hutang pada negeri yang wajib dilunasi. Berdua, kalian bisa berproses bersama untuk jadi manusia yang lebih punya makna.

12. Ruang kelas yang dingin dan tenang tidak mengajarimu arti kehidupan. Hanya dengan turun langsung ke masyarakat ilmumu baru bisa dimanfaatkan



Ruang kelas memang merupakan tempat yang sangat ideal untuk belajar. Kursi yang nyaman, dosen yang komunikatif, serta AC yang menyala seakan merupakan kondisi yang sungguh sempurna untuk mencecap mata pelajaran yang disampaikan. Tapi tahukah kalian jika ternyata ruang kelas hanya berisi orang-orang itu saja? Bahkan tak seringkali kita jarang berkomunikasi dengan mahasiswa-mahasiswa lain.
Seakan ada jarak yang memisahkan satu orang dan yang lainnya. Paling kita hanya basa-basi menanyakan tugas serta kuliah yang disampaikan. Tak ada jalinan yang benar-benar bisa membuat kita menjadi lebih akrab.
Hanya dengan mengikuti kegiatan di luar kelas kamu akan tahu bagaimana ilmumu benar-benar bisa diterapkan. Ternyata mata kuliah ekonomi mikro memang berguna untuk membaca pergerakan pasar. Mata kuliah Diplomasi Luar Negeri membuatmu lihai menjelaskan kondisi politik Indonesia di tengah Konflik Laut Cina Selatan saat ini.

13. Dalam organisasi BEM kamu dituntut untuk menjadi seorang pemimpin, Pemimpin tidak muncul dari mereka yang tenang mendengarkan dosen menjelaskan. Lebih banyak tokoh lahir dengan rekam jejak aktivis semasa mahasiswa, mereka yang hobi mengkritik dan bertanya


Ikut serta dalam organisasi BEM secara tak langsung akan mengajarkanmu mengenai kepemimpinan.
Di dalam organisasi, kamu akan belajar mengenai bagaimana menjalankan sebuah organisasi mahasiswa. Belajar mengikuti rapat, belajar membuat proposal, serta kamu akan lebih sering bertemu dengan orang-orang penting di kampus seperti kepala jurusan, pudir, bahkan direktur sekalipun.
Terbiasa turun langsung ke lapangan akan membuatmu tahu bahwa kenyataan di lapangan tidak semudah materi yang diajarkan di ruang kelas. Melihat langsung situasi di masyarakat akan membuatmu tahu bahwa ilmumu yang sudah setinggi langit itu belum bisa menyelesaikan apa-apa.

14. Melibatkan dirimu dalam kepanitiaan kegiatan bisa membuatmu belajar bekerjasama dan membagi tugas secara adil dan sepadan


Ikut terlibat dalam kegiatan kepanitiaan akan mengajarkanmu bagaimana caranya untuk bekerja dalam sebuah tim. Kamu akan dituntut untuk berkontribusi secara langsung dan berpikir bagaimana agar acara yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai rencana. Hitung-hitung belajar menjadi event organizer kecil-kecilan.
Dalam kegiatan kepanitiaan ini akan terbagi dalam beberapa divis yang berbeda. Mulai dari divisi yang bertugas mengumpulkan dana, koordinator acara, dokumentasi, sampai ke bagian perlengkapan yang tugasnya menyiapkan peralatan yang dibutuhkan selama acara berlangsung.

15.Hidup ini tidak sesederhana menghubungkan teori dan permasalahan dalam proses menulis karya ilmiahmu. Masyarakat dan masalah-masalah yang nyata benar-benar membutuhkanmu


Jangan hanya mengandalkan KKN saja. Ikut aktif dalam organisasi BEM saat ini juga sangat berguna untuk pengembangan dirimu. Kamu akan dengan mudah diterima dalam masyarakat, akan mengenal mereka secara lebih baik, dan bukan tidak mungkin mereka akan siap sedia membantu kamu jika sedang kesusahan, karena kamu telah dianggap sebagai keluarga dalam lingkungan kosmu itu.
Itu artinya kamu adalah orang yang peka, yang peduli dengan lingkungan dan orang-orang sekitar. Kamu berusaha untuk menjadikan lingkungan agar menjadi tempat yang lebih baik.
Beruntunglah bagi kamu yang sering terlibat dalam kegiatan-kegiatan sukarelawan karena secara tak langsung kamu telah belajar bagaimana caranya untuk memecahkan suatu masalah, belajar bekerja sama dengan orang lain, dan belajar bagaimana menemukan jalan keluar.

16. Bergabung dengan organisasi BEM akan memberimu banyak kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang yang menginspirasi.


Dalam organisasi mereka sering mengadakan seminar-seminar dan pelatihan. Disana kamu akan menjumpai dan mengenal banyak tokoh inspirasi. Tidak hanya itu  secara tidak langsung kamu belajar dari tokoh inspirasi tersebut secara gratis.

17. Kamu mulai belajar dari nol untuk menjadi seorang leader yang bijaksana dan disegani, bukan jadi pemimpin yang asal jadi.


kamu bukan diajarkan untuk menjadi orang yang poker face . Selama kamu menjabat, kamu akan belajar bahwa kamu akan dibicarakan dari belakang oleh beberapa orang/kelompok tertentu.
Tahap itu justru bukan mengajarkanmu untuk mencari perkelahian dengan mereka, tetapi tahap itu membentuk kamu untuk tetap tersenyum, dan bergaul seakan-akan tidak ada yang pernah terjadi di antara kamu dan orang yang membicarakanmu.
Karena pemimpin bukanlah orang yang suka membicarakan, mereka justru dibicarakan karena mereka mampu melalui tahap dan rintangan.

18. Kamu mulai mengerti akan suatu alasan mengapa sebuah kebijakan perlu diambil dalam sebuah organisasi, sehingga kamu pun tak lagi mudah nge-judge seseorang.


Kalau kamu pernah duduk, setidaknya sampai level di bawah ketua/pimpinan organisasimu, kamu akan belajar bahwa menjadi pemimpin bukanlah hal yang mudah. Tahap ini mengajarkanmu, bahwa setiap keputusan yang diambil pemimpinmu mempunyai alasan kuat dibaliknya, yang mungkin orang lain tidak mengetahuinya.
Tahap ini juga mengajarkanmu untuk membungkam mulutmu beserta mulut orang terdekatmu untuk tidak menjudge satu buah kebijakan dari satu sudut pandang saja, melainkan memikirkan berbagai alasan pengambilan kebijakan.

19. Kamu belajar akan kompetisi antar sesama anggota organisasi, dan kamu akan terbiasa untuk belomba-lomba melakukan kemampuan terbaikmu.


Sebelum kamu menembus dunia pekerjaan, kamu sudah mulai belajar berkompetisi di organisasi. Dari mulai seleksi kepengurusan yang diadakan di organisasi. Ada organisasi yang memberikan seleksi bertahap untuk merekrut anggotanya. Ada pula organisasi yang melakukan riset secara khusus, untuk memilih siapa yang layak untuk menjadi pengurus organisasi mereka.
Capability dan attitude-mu dipertaruhkan pada posisi ini. Mereka akan melihat siapa yang layak melanjutkan tongkat estafet kepengurusan selanjutnya. Fase ini banyak mengajarkanmu untuk tetap terus berjuang menjadi yang terbaik, tidak hanya dari segi kapabilitas, tapi juga tingkah lakumu sebagai seorang pemimpin. Attitude is everything! .

20. CV-mu akan dipenuhi banyak pengalaman berarti. Kamu akan lebih siap untuk melamar pekerjaan atau beasiswa ketika lulus nanti.Ada banyak kegiatan yang bisa kamu ikuti sebagai bagian ikut organisasi. Ini bisa jadi modalmu juga untuk melamar pekerjaan.


Mulai dari mengadakan penggalangan dana untuk kegiatan amal, sosialisasi dengan mengadakan panggung hiburan, hingga mengadakan acara serius seperti seminar atau diskusi terbuka bisa kamu rasakan ketika kamu aktif dalam berorganisasi. Jangan kamu anggap pengalaman itu tidak berguna, apa yang kamu kerjakan itu bisa jadikan refrensi dalam curiculum vitae saat kamu melamar pekerjaan. Tidak sedikit juga perusahaan yang menanyakan kegiatanmu selain kuliah ketika kamu melamar pekerjaan.
Mencari pekerjaan di zaman sekarang enggak hanya membutuhkan ijazah, guys! Beberapa perusahaan mensyaratkan adanya pengalaman organisasi yang cukup dari dirimu. Orang-orang seperti ini sudah terbukti bisa bekerja sama dalam tim. Selain itu, pengalaman berorganisasi juga membuktikan kualitasmu dalam memecahkan masalah.
Pengalaman organisasi juga sangat berguna ketika kamu mau mendaftar beasiswa S-2. Kamu akan dilihat sebagai orang yang peduli pada sesama dan tidak mementingkan diri sendiri, sehingga sponsor beasiswa tidak merasa rugi memberimu kesempatan ke luar negeri.

Itulah beberapa alasan kenapa kamu harus pilih BEM